Pages

One Day Trip P.T. Telkom

PT Telkom Indonesia Cab Bandung mengadakan Family Gathering di Darajat Garut. Acara yang sudah dipersiapkan oleh pihak panitia baik dari pihak Telkom maupun Hotel Di Garut Tour dan Travel.

Family Day Darajat PT Catur Putra Tunggal

Hotel di Garut bekerjasama dengan PT CATUR PUTRA TUNGGAL untuk menyambut 200 orang lebih berwisata di Garut. Dengan tema Family Day, para karyawan PT Catur Putra Tunggal akan menikmati masa liburan yang diadakan oleh perusahaannya.

Live Performance di Saung Ciburial Garut

Suasana liburan di Desa Wisata Ciburial begitu meriah saat menampilkan beberapa artis dalam kota yaitu Garut. Pada tanggal 18 Januari 2014, Hotel Di Garut (HDG) Tour Travel terbaik di Garut.

Family Gathering Bima Corp.

Beberapa waktu yang lalu team Hotel di Garut melaksanakan Family Gathering dengan klien dari PT Bima Corp, adapun peserta yang datang kurang lebih 90 Orang. Pilihan menginap dari team survei PT Bima Corp adalah di Bukit Alamanda Resort dengan melaksanakan Outbound di Darajat Pass Garut.

Paket Hemat Outbound di Desa Wisata

Dengan konsep Ekowisata yang bertujuan tetap menjaga kelestarian dan budaya masyarakat setempat, untuk para calon pelancong yang biasa berbaur dengan penduduk setempat dan bertujuan bukan hanya kegiatan pariwisata konvensional dengan pelayanan hotel berbintang dan senyuman seragam yang dipaksakan.

Dimanapun tempat anda menginap, kemanapun Destinasi Wisata anda di kota Garut, pastikan HDG Team yang mendampingi liburan anda!

Sunday, 25 October 2015

Video Valentino Rossi Tendang Marquez

Video Valentino Rossi Tentang Marc Marquez Mungkin saja tidak ada yang menganggap seseorang Valentino Rossi dapat sedemikian terganggunya oleh masalah seseorang rival. Gestur keterusikannya berulang-kali terekspresikan dari legenda hidup balapan motor ini.

Ekspresi pertama disibakkan Rossi melalui kalimat, pada jumpa pers mendekati gelaran MotoGP Malaysia pada hari Kamis (22/10/2015), saat dia duduk di samping kanan Marc Marquez -- serta Jorge Lorenzo di segi kirinya sehingga Video Valentino Rossi Tendang Marc Marquez menjadi cukup trend hari ini dan banyak yang ingin mengetahui kejadian yang sesungguhnya.


Di depan wartawan Rossi mengungkap keanehannya dengan tindakan Marquez di Phillip Islands, yang disangka berniat mau menolong Lorenzo. Pebalap Ducati, Andrea Iannone, menimpali keraguan Rossi serta rasakan hal yang sama juga dengan The Doctor.

Marquez sekian kali tersenyum mendengar perkataan Rossi, serta dengan enjoy menyanggah tuduhan itu. Salah satu pernyataannya yaitu, " Sudah pasti, terkadang Anda berupaya mengatur balapan, namun saya cuma bakal menolong pebalap lain bila dia yaitu rekanan setim saya. Bila dia bukanlah rekanan setim saya, saya bakal menguber kemenangan. ".

Keterusikan Rossi selanjutnya dia ekspresikan pada session latihan bebas ketiga pada hari Sabtu pagi. Account twitter resmi MotoGP menghadirkan potongan video saat Rossi yang tengah melaju depan Marquez, mendadak melambatkan motornya, menengok sebentar ke belakang, menggerakkan sedikit tangan kirinya, serta membiarkan Marquez melalui dianya.

Selesai kualifikasi, juga dalam session konferensi pers, insiden itu dipertanyakan wartawan. Jawaban Marquez yaitu, dianya tak punya maksud untuk mengganggu Rossi. Demikian sebaliknya, dia lakukan hal semacam itu lantaran lihat Rossi melambat.

Rossi kali itu tak dan merta membalas. Dengan lebih kalem dia menyampaikan, " Dengan hormat, saya tak terlampau ingat (peristiwa itu). Namun saya sepakat dengan Marc. Tak ada yang aneh. Cuma saja di FP3 dia melambat lantaran dia tidak mau melaju ke depan. Namun saya pikir itu lumrah saja. Yang seperti ini umum berlangsung, " cetusnya.

Tetapi, account twitter @MotoGP lagi-lagi menghadirkan gambar Rossi yang tengah memandang Marquez waktu bicara, serta raut muka Rossi terlihat tak enak. Puncak terganggunya Rossi berlangsung pada balapan tadi siang. Di awal-awal lomba, sesudah Marquez dengan gampang dilalui Lorenzo untuk merebut posisi ke-2, pebalap Spanyol itu ikut serta duel sengit dengan Rossi untuk posisi ketiga. Sekian kali mereka salip-menyalip, yang mengundang decak mengagumi akan sekalian " kengerian " pemirsa, lantaran jarak mereka demikian rapat, serta hampir wheel to wheel. Satu kali Rossi tampak mengangkat tangan kirinya sembari menengok ke belakang, ke arah Marquez.

Di lap ketujuh, Rossi seperti tidak tahan dengan " provokasi " Marquez. Selesai menyalip lawannya itu di tikungan, ia terlihat melambatkan kecepatan motornya, menanti ditempel oleh Marquez. Tahu-tahu, Marquez terjatuh. Beberapa pemirsa terlebih pendukung Rossi terdengar riuh, spontan bersorak sorai. Hingga detik itu mungkin saja mereka cuma tahu, Marquez pada akhirnya sukses ditaklukkan Rossi (dengan telak).

Tetapi, sesudah rekaman video disiarkan berulang-kali, dari beberapa pojok pengambilan gambar, Rossi tampak seperti seperti menggerakkan lutut kirinya sebentar saat sebelum Marquez terjatuh. " Mendadak " balapan jadi " menegangkan ", bertanya-tanya apa yang kiranya berlangsung, serta apa yang bakal berlangsung terlebih pada Rossi.

Kemelut itu selalu berlanjut hingga balapan usai. Pertarungan duo Suzuki untuk posisi ketujuh seperti telah tak utama lagi. Dani Pedrosa yang tampak prima juga sebagai pemenang, plus Lorenzo yang mengamankan posisi runner-up, seolah-olah telah tidak juga penting. Umum terlanjur mau tahu, apa yang berlangsung pada Rossi.

Tidak ada perayaan dari Rossi waktu melewati garis finis. Gesturnya jadi tampak " kecewa ". Mungkin saja Rossi juga sadar, dianya sudah lakukan suatu kekeliruan besar, yang bagaimanapun dapat meneror keselamatan orang lain -- apa pun argumen Marquez " memprovokasi " dianya.

Situasi di dressing room serta podium merasa " canggung ". Kamera tidak menangkap ada percakapan diantara Rossi dengan Lorenzo, terkecuali Rossi yang pernah sekian kali bicara dengan Pedrosa. Selesai penyerahan trofi, Lorenzo segera masuk ke dressing room serta melupakan session penyemprotan sampanye.

Puncak drama ini yaitu saat Rossi tidak hadir dari session jumpa pers. Cuma Pedrosa serta Lorenzo yang memerankannya. Bangku di samping kiri Pedrosa, sebagai hak Rossi, kosong.

Sebagian sebelum tulisan ini di turunkan, pengarah lomba (race direction) sudah memutuskan yang memanglah telah ditunggu-tunggu itu. Rossi dinyatakan bersalah dalam insiden itu. Hukumannya yaitu dia bakal mengawali balapan seri setelah itu di urutan paling belakang. Saat itu juga, kans The Doctor untuk menyabet gelar juara jadi hampir tidak mungkin.