Video Valentino Rossi Tentang Marc Marquez
Mungkin saja tidak ada yang menganggap seseorang Valentino Rossi dapat
sedemikian terganggunya oleh masalah seseorang rival. Gestur
keterusikannya berulang-kali terekspresikan dari legenda hidup balapan
motor ini.
Ekspresi pertama disibakkan Rossi melalui kalimat, pada jumpa pers mendekati gelaran MotoGP Malaysia pada hari Kamis (22/10/2015), saat dia duduk di samping kanan Marc Marquez -- serta Jorge Lorenzo di segi kirinya sehingga Video Valentino Rossi Tendang Marc Marquez menjadi cukup trend hari ini dan banyak yang ingin mengetahui kejadian yang sesungguhnya.
Ekspresi pertama disibakkan Rossi melalui kalimat, pada jumpa pers mendekati gelaran MotoGP Malaysia pada hari Kamis (22/10/2015), saat dia duduk di samping kanan Marc Marquez -- serta Jorge Lorenzo di segi kirinya sehingga Video Valentino Rossi Tendang Marc Marquez menjadi cukup trend hari ini dan banyak yang ingin mengetahui kejadian yang sesungguhnya.
Di depan wartawan Rossi mengungkap keanehannya dengan tindakan Marquez di Phillip Islands, yang disangka berniat mau menolong Lorenzo. Pebalap Ducati, Andrea Iannone, menimpali keraguan Rossi serta rasakan hal yang sama juga dengan The Doctor.
Marquez
sekian kali tersenyum mendengar perkataan Rossi, serta dengan enjoy
menyanggah tuduhan itu. Salah satu pernyataannya yaitu, " Sudah pasti,
terkadang Anda berupaya mengatur balapan, namun saya cuma bakal menolong
pebalap lain bila dia yaitu rekanan setim saya. Bila dia bukanlah
rekanan setim saya, saya bakal menguber kemenangan. ".
Keterusikan
Rossi selanjutnya dia ekspresikan pada session latihan bebas ketiga
pada hari Sabtu pagi. Account twitter resmi MotoGP menghadirkan potongan
video saat Rossi yang tengah melaju depan Marquez, mendadak melambatkan
motornya, menengok sebentar ke belakang, menggerakkan sedikit tangan
kirinya, serta membiarkan Marquez melalui dianya.
Selesai
kualifikasi, juga dalam session konferensi pers, insiden itu
dipertanyakan wartawan. Jawaban Marquez yaitu, dianya tak punya maksud
untuk mengganggu Rossi. Demikian sebaliknya, dia lakukan hal semacam itu
lantaran lihat Rossi melambat.
Rossi
kali itu tak dan merta membalas. Dengan lebih kalem dia menyampaikan, "
Dengan hormat, saya tak terlampau ingat (peristiwa itu). Namun saya
sepakat dengan Marc. Tak ada yang aneh. Cuma saja di FP3 dia melambat
lantaran dia tidak mau melaju ke depan. Namun saya pikir itu lumrah
saja. Yang seperti ini umum berlangsung, " cetusnya.
Tetapi,
account twitter @MotoGP lagi-lagi menghadirkan gambar Rossi yang tengah
memandang Marquez waktu bicara, serta raut muka Rossi terlihat tak
enak. Puncak terganggunya Rossi berlangsung pada balapan tadi siang. Di
awal-awal lomba, sesudah Marquez dengan gampang dilalui Lorenzo untuk
merebut posisi ke-2, pebalap Spanyol itu ikut serta duel sengit dengan
Rossi untuk posisi ketiga. Sekian kali mereka salip-menyalip, yang
mengundang decak mengagumi akan sekalian " kengerian " pemirsa, lantaran
jarak mereka demikian rapat, serta hampir wheel to wheel. Satu kali
Rossi tampak mengangkat tangan kirinya sembari menengok ke belakang, ke
arah Marquez.
Di
lap ketujuh, Rossi seperti tidak tahan dengan " provokasi " Marquez.
Selesai menyalip lawannya itu di tikungan, ia terlihat melambatkan
kecepatan motornya, menanti ditempel oleh Marquez. Tahu-tahu, Marquez
terjatuh. Beberapa pemirsa terlebih pendukung Rossi terdengar riuh,
spontan bersorak sorai. Hingga detik itu mungkin saja mereka cuma tahu,
Marquez pada akhirnya sukses ditaklukkan Rossi (dengan telak).
Tetapi,
sesudah rekaman video disiarkan berulang-kali, dari beberapa pojok
pengambilan gambar, Rossi tampak seperti seperti menggerakkan lutut
kirinya sebentar saat sebelum Marquez terjatuh. " Mendadak " balapan
jadi " menegangkan ", bertanya-tanya apa yang kiranya berlangsung, serta
apa yang bakal berlangsung terlebih pada Rossi.
Kemelut
itu selalu berlanjut hingga balapan usai. Pertarungan duo Suzuki untuk
posisi ketujuh seperti telah tak utama lagi. Dani Pedrosa yang tampak
prima juga sebagai pemenang, plus Lorenzo yang mengamankan posisi
runner-up, seolah-olah telah tidak juga penting. Umum terlanjur mau
tahu, apa yang berlangsung pada Rossi.
Tidak
ada perayaan dari Rossi waktu melewati garis finis. Gesturnya jadi
tampak " kecewa ". Mungkin saja Rossi juga sadar, dianya sudah lakukan
suatu kekeliruan besar, yang bagaimanapun dapat meneror keselamatan
orang lain -- apa pun argumen Marquez " memprovokasi " dianya.
Situasi
di dressing room serta podium merasa " canggung ". Kamera tidak
menangkap ada percakapan diantara Rossi dengan Lorenzo, terkecuali Rossi
yang pernah sekian kali bicara dengan Pedrosa. Selesai penyerahan
trofi, Lorenzo segera masuk ke dressing room serta melupakan session
penyemprotan sampanye.
Puncak
drama ini yaitu saat Rossi tidak hadir dari session jumpa pers. Cuma
Pedrosa serta Lorenzo yang memerankannya. Bangku di samping kiri
Pedrosa, sebagai hak Rossi, kosong.
Sebagian
sebelum tulisan ini di turunkan, pengarah lomba (race direction) sudah
memutuskan yang memanglah telah ditunggu-tunggu itu. Rossi dinyatakan
bersalah dalam insiden itu. Hukumannya yaitu dia bakal mengawali balapan
seri setelah itu di urutan paling belakang. Saat itu juga, kans The
Doctor untuk menyabet gelar juara jadi hampir tidak mungkin.
0 comments:
Post a Comment